Jumat, 09 Juli 2010

Malang Kembali Festival Tempo Doeloe : Rekonstruksi Budaya Panji


Malang Kembali Festival Tempo Doeloe : Rekonstruksi Budaya Panji


Indonesia memiliki berbagai macam ragam khasanah budaya yang tidak dimiliki oleh bangsa yang lainnya. Berbekal dengan niat luhur untuk melestarikan budaya bangsa ini, Pemerintah Kota Malang menggelar Festival Malang Kembali V yang dipusatkan di Jl. Besar Ijen Malang tanggal 20-23 Mei 2010. Tema yang diangkat kali ini adalah Rekonstruksi Budaya Panji. Budaya Panji dipilih karena merupakan budaya Jawa Timur yang sudah terkenal sampai luar negeri. Tapi banyak masyarakat yang belum mengenalnya secara lengkap. Panji adalah sosok yang banyak yang memberikan budaya kepada Jawa Timur pada khususnya dan kepada bangsa Indonesia pada umumnya lewat cerita, nasihat, dan perbuatan yang sangat menghargai alam. Sebut saja salah satu cerita rakyat seperti Ande-ande Lumut adalah turunan cerita ini. Secara historis, Budaya Panji muncul dalam sastra kuno Jawa Timur pada abad ke-8 s/d ke-15 kemudian menyebar ke seluruh Jawa, Bali, berbagai daerah Sumatra; dan diimpor oleh negara-negara di Asia Tenggara. Budaya Panji berkembang melalui berbagai media: ilmu pertanian dan tekniknya, arsitektur, filsafat dan kebanyakan dalam bentuk seni seperti tari, teater, wayang gedhog, wayang beber, dan motif-motif batik.

Berbagai kegiatan digelar untuk menyemarakkan FMK, seperti seminar internasional dan karnaval topeng. Ada 400 stan dalam FMK tahun ini yang menyajikan aneka makanan tradisional, kerajinan, batik, barang antik, dan jasa tradisi. Selain itu juga akan dipentaskan kesenian tradisional yang akan digelar di lima panggung.
Dalam FMK kali ini, terdapat  sepuluh zona untuk menghadirkan kembali Budaya Panji. Ke sepuluh zona itu antara lain Panji Konservasi Alam, Edukasi Budaya Panji, Seni Pertunjukan Panji, Exhibisi Panji, Panji Ikon Budaya Jawa Timur, sejarah dan Legenda Panji Panji, Pendidikan Usia Dini, dan Pasar Rakyat.

Dalam zona Panji Konservasi Alam, misalnya, akan dihadirkan proses daur ulang, energi alternatif, pertanian organi, dan pengendalian hutan tropis. Sedangkan dalam zona sejarah dan legenda Panji dihadirkan duplikat hutan pertapaan Panji, tokoh-tokoh Panji dan candi-candi yang berelief Panji. 

FMK mulai digelar pada 2006. Pada saat itu panitia menghadirkan suasana masa antara tahun 1914-1945. FMK II menghadirkan suasan tahun 1942-1947, dan FMK III menghadirkan suasana Malang antara tahun 900-1947 dengan penonjolan pada era kerajaan yang ada di Malang, seperti Kerajaan Kanjuruhan dan Singosari. Lalu FMK IV menghadirkan suasana Malang tahun 1938-1958.

Festival Malang Kembali 2010 : Malang Tempo Doeloe

Pelaksanaan :
Tgl 20 s/d 23 Mei 2010 08 – 24.00 WIB

Pembukaan acara :
Tgl 20 Mei 2010 pukul 18.30 WIB

Lokasi Event :
Jalan Besar Ijen ( sepanjang 1,5 Km)

Tema :
Rekonstruksi Budaya Panji

Jumlah Stand :
420 ( ukuran 3×3 m)

Tanggal Pendaftaran stand :
5 – 10 April 2010

Jumlah & Komposisi Stand :
- Makanan Tradisional 126 stand (30%)
- Jajanan & minuman Tradisional 120 stand (25%)
- Kerajinan 63 stand (15%)
- Batik 42 stand (10%)
- Mainan anak-anak 21 stand (5 %)
- Barang Antik 42 stand (10%)
- Jasa tradisi 21 stand ( 5%)

Pra Event : Malang Topeng Carnaval



Rabu, 02 Juni 2010

D'Cost Seafood



Mutu Bintang 5, Harga Kaki 5
Itu adalah motto dari D’Cost Seafood. Konsep restoran ini sangat menarik, memberikan imej menjual makanan enak dan penyajian mewah dengan harga yang murah, kaki limalah. Dan terbukti jurus ini berhasil, ini terlihat saat jam jam makan restoran ini akan dipenuhi oleh pengunjung baik siang ataupun malam. Hal inilah yang membuadh aku dan teman-temanku tertarik untuk mencoba mencicipin hidangan di D’Cost Seafood. Di Surabaya sendiri ada 2 gerai D’Cost seafood, yang pertama ada di Royal Plaza deket rumahku dan satunya ada di Middle ring road, Graha Familly dekatnya PTC.  

Setelah berkumpul dirumahku akhirnya kita berempat sepakat untuk menuju ke D’Cost yang berada di dekat PTC. Ternyata D’Cost di Graha Familly ini gede bangedh, udah gitu rame. Begitu masuk kita udah disambut oleh salah seorang waitress yang langsung mengarahkan kita ke salah satu meja yang kosong. Kita langsung disodori buku menu setelah melihat-lihat kita sepakat untuk ngincipin gurame bakar pedas, cumi goreng tepung, cumi saus mentega, camio saus bawang putih, kwetiau goreng seafood, nasi goreng dan tahu goreng. Untuk minumannya es kelapa muda, mango smoothie, sprite float, dan orange squash. Semua pesanan itu dicatet lewat PDA bukanya notes kecil, ternyata pelayanan disana cepet banged, ga’ sampe 10 menit pesanan kita udah pada dateng, saatnya incip-incip neh.





Pertama-tama yang dicoba adalah gurame bakar pedas + cumi goreng tepung, suapan pertama …. Hemm lumayan lah rasanya sayang guramenya kurang panas cumi goreng tepungnya juga ga’ terlalu istimewa. Berikutnya nasi goreng + camio + cumi saus mentega, hemmm ini baru enak, apalagi cumi saus menteganya, sayang tumis kangkungnya abis, padahal itu yang aku cari-cari tapi camio saus bawang putihnya ga’ terlalu mengecewakan cuma kurang berasa aja bumbunya. Yang terakhir nasi putih + kwetiau goreng seafood. Ini yang paling top markontop, ga’ salah aku mesen kwetiau goreng seafood, bumbunya berasa bangedh pokoknya sip dah. Sebagai info neh menu di D’Cost ni ga’ terlalu banyak jadi kita harus pinter-pinter milih menu, jangan sampai mutu bintang 5 harganya jadi ikutan bintang lima, belum lagi ada + PPN 10%, jadi harus bener-bener pinter milih menu.






Depot Ikana

Tau ga' mottonya anak kos-kosan? makan itu yang penting kuantitasnya kualitas nomer 2 he5x, itulah yang menjadi pedoman hidup antara aku dan teman-temanku sekos. Ketika akhir bulan datang selalu dibarengi dengan semakin menipisnya ketebalan dompet, besar pasak daripada tiang. Awal bulan foya-foya akhir bulan rajin puasa, itulah hakekat anak kos he5x.

Kebetulan bangedh kemarin ada temen kos yang lagi ultah, makan gratis di akhir bulan?  wow sapa yang mau nolak? sikat bleh! Ga' perlu nunggu lama-lama kita semua langsung meluncur ke Depot Ikana yang terletak di jalan Galunggung, Malang. Sebenernya kita itu udah sering makan di Depot Ikana, selain porsinya banyak kita juga berhemat. Bayangin aja 1 porsi nasi goreng bisa buat 2-3 orang! porsinya super jumbo bro.



Setelah sampai kita langsung cari tempat, pesen nasi goreng Yang Cho, nasi goreng Mawut Keci, Nasi goreng Sosis dan Bola-bola Kamar. setelah menuggu kurang lebih 30 menit pesenan kamipun datang. Bingung neh mau ngincipin yang mana dulu, berhubung udah pernah nyoba nasi goreng yang cho aku milih ngincipin nasi goreng mawut keci dulu. Nasi goreng mawut keci ini sama kayak nasi goreng mawut biasa, ada sayur dan juga mie tapi ditambahin ikan teri jadi agak-agak asin gitu, kalo nasi goreng yang cho itu nasi goreng sayur sebenernya. Yang buadh penasaran tuh bola-bola kamar, setelah diteliti secara mendalam ternyata isinya itu kacang kapri, wortel, kembang kol, daging ayam yang dicampur sama saus dari tepung kanji jadi kentel-kentel gitu. Akhirnya kenyang juga neh, selesai sudah acara makan-makan geratis kita pada hari ini, thanks ya bro dah pada nraktir kita!!!









Jumat, 16 April 2010

Show Your Love



Saat menjalin hubungan cinta dengan seseorang, pasti kita harus bisa membuktikan rasa cinta yang kita miliki kepada pasangan kita, karena terkadang pasangan juga butuh perhatian, pengertian dan pemahaman dari kita yang mencintainya. Untuk membuktikan rasa cinta, ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan, check it out …

1.   Tanpa pamrih. Hal yang perlu disadari dalam mencintai pasangan adalah “memberi dengan tulus.” Cinta adalah ketulusan hati. Untuk itu, tidak selayaknya kita menyelipkan pamrih demi keuntungan atau kesenangan diri kita sendiri. Jangan pernah berharap, saat kita mencintai pasangan, maka kita akan diperhatikan., atau dengan mencintai pasangan, kita berharap pasangan tidak berbuat kesalahan. Semua itu hanya akan menyakitkan diri kita.
Ingatlah bahwa mencintai berarti kita 'hanya' memberi, jadi jangan mengharapkan kembalian. Imbal balik dari pasangan akan datang dengan sendirinya bila kita tulus mencintainya. Dari rasa tanpa pamrih inilah, kita akan mampu menjaga hati untuk tetap setia pada cinta kita. Dari sinilah, kita akan sanggup membahagiakan pasangan.

2.   Jangan banyak menuntut. Jangan cemari hati dan cinta kita dengan begitu banyak tuntutan. Bahkan, sebaliknya, kita harus belajar untuk selalu memberi yang terbaik kepada orang lain, termasuk kepada pasangan, melalui cinta. Hanya dengan cinta yang benar, semua itu dapat kita wujudkan. Sikap seperti ini akan membuat kita tetap setia kepada cinta kita, yang tentu berbuah positif dalam hubungan dengan pasangan. Terlalu banyak menuntut hanya akan berujung pada kepentingan pribadi, sehingga tidak akan mampu menambahkan kedewasaan hubungan. Bahkan, sangat mungkin malah menghancurkan jalinan kasih. Bukankah bila hal ini terjadi, kesetiaan kita pun akan luntur? Jadi, jangan banyak "menuntut" agar kita tetap selalu setia kepada cinta dan hubungan kita berdua.

3.   Jangan takut dikecewakan. Ini merupakan salah satu hal yang sangat sulit kita lakukan. Biasanya, setiap orang selalu menghindari rasa kecewa, dan selalu ingin senang terus. Tidak ada ruang dalam hatinya untuk rasa kecewa atau duka cita. Padahal, kehidupan memiliki banyak sisi yang harus dihayati. Untuk itu, agar kita tetap setia kepada cinta kita, jangan takut dikecewakan! Tidak selamanya pertumbuhan pribadi berasal dari kesuksesan atau kebahagiaan. Adakalanya, kita harus merasakan kekecewaan akibat hubungan kita dengan orang lain, termasuk pasangan Kita. Sangat mungkin ada salah paham, cekcok, atau pertengkaran kecil yang tentu akan membuat hati kita terluka. Namun, jangan takut, kita dapat mendewasakan diri dari "luka-luka kecil" seperti ini. Bila kita sudah mampu menghadapi situasi sulit ini, kita tetap akan setia terhadap cinta kita. Cintalah yang akan menghibur kita dari goresan luka. Cintalah yang akan menyemangati hidup kita untuk bangkit dari kekecewaan. Jadi, jangan buramkan cinta bila kita sedang kecewa. Dengan begitu, kita akan selalu tetap setia kepada cinta kita. Kesetiaan terhadap cinta inilah yang akan terus menguatkan hubungan kasih kita dengan pasangan

4.   Jadilah penghibur yang baik. Tempatnya cinta adalah hati. Bila hati sedang terluka, seseorang memerlukan penghiburan. Begitu pula bila hati pasangan kita sedang berduka, hiburlah dia. Cinta kitalah yang akan menggerakkan diri kita untuk memberi penghiburan dan penguatan bagi kekasih kita. Semua itu dapat kita lakukan bila kita memiliki cinta yang bermahkotakan kesetiaan. kita tidak akan pernah dapat menjadi penghibur yang baik bila cinta kita tidak kita bekali untuk "setia di saat duka sedang berkuasa." Jadi, belajarlah menjadi penghibur yang baik bagi pasangan. Mulailah dari mencintai diri dengan benar dan selalu setialah terhadap cinta. Yakinlah, hubungan kasih bersama pasangan akan semakin mesra dengan suasana penuh penghiburan ini.

5. Pahami sepenuh hati. Manusia tidak selalu berada dalam situasi yang mudah. Seringkali, pasangan berada dalam situasi sulit dan mungkin kita pun kesulitan untuk memahaminya. Mungkin ia sedang frustrasi, putus asa, atau gagal. Nah, kita harus bisa memahami hati pasangan yang sedang terpuruk ini. Pahami dia dengan sepenuh hati, jangan malah terpancing memperburuk suasana batinnya. Misalnya kita mengomeli kenapa dia bisa gagal, atau menyalahkannya. Hindari sikap seperti ini. Hanya dengan tetap setia kepada cinta, kita akan mampu menerima dan memahami suasana hati pasangan. Dengan kesetiaan pula, kita menginspirasi pasangan untuk sesegera mungkin bangkit dari frustrasinya. Semua itu hanya dapat kita lakukan dengan cinta, bukan? Jangan sedetik pun meninggalkan cinta kita dan tetap setialah di dalamnya. Dengan begitu, pasangan akan lebih mencintai kita karena kitalah yang bisa menjadi penyejuk di saat suasana buruk terjadi.

6.   Syukuri apa yang terjadi. Jangan mengeluh dan mengumpat bila kita sedang gagal, berduka, ataupun kecewa. Ucapkan syukur atas karunia hari-hari kita yang penuh warna pengalaman hidup. Ucapkan syukur karena semua peristiwa membawa kita bertumbuh dalam kedewasaan. Dengan sikap ini, kita akan dapat tetap setia dalam cinta kita. Kekalutan hidup tidak akan membuat jiwa kita kerdil. Bahkan sebaliknya, kita akan semakin tangguh menghadapi apa pun yang terjadi. Jadi, tetap setialah kepada cinta kita dengan mensyukuri semua pengalaman hidup kita. Dari sinilah hubungan kasih dengan pasangan akan semakin kokoh.

7.   Mandiri dalam berpikir dan tindakan. Kemandirian bukan berarti harus memikirkan diri sendiri tanpa memperhatikan orang lain, terutama pasangan hidup. Kemandirian dalam berpikir dan bertindak berarti mengedepankan rasa percaya diri dalam menghadapi setiap peristiwa yang terjadi. Dengan demikian, tak perlu menunggu pasangan bertindak ketika kita harus menentukan sikap terhadap suatu momen penting. Kemandirian akan membuat kita dapat tetap setia terhadap pasangan dan diri kita sendiri. Untuk itu, berusahalah untuk mandiri dalam pikir dan tindakan, agar kesetiaan terhadap cinta terus pula berkembang. Hubungan kasih pun akan semakin kuat dan mandiri.

8.   Teguh dalam pengharapan. Cinta tanpa pengharapan tentu akan sia-sia. Hidup tak akan pernah bergerak ke depan tanpa pengharapan. Seakan tidak memiliki fokus ke arah yang lebih baik lagi. Kita juga tidak akan dapat menambahkan sedikit demi sedikit makna cinta dalam hidup kita. Untuk itu, milikilah harapan dan berusahalah untuk selalu untuk mewujudkannya. Dengan demikian, kita akan tetap setia kepada cinta kita, karena harapan kitalah yang mendorongnya. Tanpa setia dalam cinta, kita tidak akan bergairah dalam mewujudkan harapan-harapan kita, terutama harapan agar hidup penuh kasih dan sayang dengan pasangan. Jadi, selalu perteguh harapan akan hidup lebih baik dalam cinta dan kehidupan kita berdua.

9.   Padukan kata dan perbuatan. Cinta sebaiknya tak hanya disimpan di bibir semata. Juga, jangan hanya diungkapkan dengan untaian kata yang indah. Padukan kata dan perbuatan, sehingga makna cinta dapat kita rasakan bersama pasangan. Paduan ini akan menjadi bukti bahwa kita tetap setia terhadap cinta kita. Kesetiaan ini membuat hubungan kasih bersama pasangan selalu berada dalam kejujuran dan kepercayaan. Ini karena kita selalu setia dan konsisten terhadap ucapan dan perbuatan kita. Dengan demikian, kita berdua akan benar-benar menikmati kesetiaan dengan sepenuh hati. Tidak ada kekhawatiran akan terjadi kebohongan.

Minggu, 04 April 2010

Kisah Tiga Pohon



Alkisah, tiga batang pohon tumbuh besar bersama dalam sebuah hutan. Suatu hari, ketiganya saling berbagi harapan dan impian.

Pohon pertama berkata, “Kelak aku ingin menjadi sebuah peti harta karun. Aku akan dipenuhi emas, perak dan berbagai batu permata, dan semua orang akan terpesona oleh keindahannya.”

Pohon kedua berkata, “Suatu hari kelak aku akan menjadi sebuah kapal yang besar. Aku akan mengangkut raja-raja dan berlayar hingga ke ujung-ujung dunia. Aku akan menjadi kapal yang kokoh dan setiap orang akan merasa aman berada dalam naunganku.”

Akhirnya, pohon ketiga berkata, “Aku akan tumbuh besar menjadi pohon yang paling tinggi menjulang di hutan, di puncak bukit. Orang-orang akan terpesona memandangku dan berpikir betapa dekatnya aku dengan surga dan Tuhan. Aku akan menjadi pohon terbesar sepanjang masa dan orang tak akan pernah melupakan keberadaanku.”

Beberapa tahun berlalu sejak mereka berdoa agar impian masing-masing terkabul. Kemudian datanglah sekelompok penebang pohon dan menebang ketiga pohon itu. Pohon pertama dibawa ke seorang tukang kayu. Ia sangat senang sebab sangkanya ia akan dibuat menjadi sebuah peti harta karun yang elok. Tetapi doanya tampaknya sia-sia sebab si tukang kayu menjadikannya kotak tempat menaruh makanan ternak. Setelah dipenuhi jerami, ia ditempatkan di sebuah kandang hewan.

Pohon kedua dibawa ke sebuah galangan kapal. Sangkanya doanya menjadi kenyataan. Tetapi ia dipotong-potong dan dijadikan sebuah perahu nelayan kecil. Berakhir sudah impiannya untuk menjadi sebuah kapal besar yang mengangkut raja-raja dan berlayar ke ujung-ujung dunia.

Pohon ketiga dipotong menjadi potongan-potongan kayu besar dan dionggokkan begitu saja dalam sebuah gudang gelap.

Tahun berganti tahun dan ketiga pohon sudah melupakan impian mereka. Hingga suatu hari, sepasang suami-isteri tiba di kandang. Perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan membaringkan Bayinya di atas tumpukan jerami dalam palungan ternak yang dibuat dari pohon pertama. Orang-orang datang menyembah sang Bayi. Pohon pertama pun menjadi sadar bahwa di dalamnya ditempatkan Harta terbesar sepanjang masa.

Bertahun-tahun kemudian, sekolompok laki-laki naik ke atas sebuah perahu nelayan yang dibuat dari pohon kedua. Di tengah danau, badai besar menerjang dan pohon kedua berpikir bahwa ia tidak akan cukup kuat melindungi mereka yang ada dalam naungannya. Tetapi seorang dari antara mereka berdiri dan berkata, “Diam! Tenanglah!” dan badai pun sekonyong-konyong reda. Sadarlah si pohon kedua bahwa ia telah mengangkut Raja atas segala raja.

Setelah bertahun-tahun dibiarkan tergolek dalam gelap, orang mengambil pohon ketiga. Ia dipanggul sepanjang jalan, sementara orang-orang menganiaya serta mencemooh Laki-laki yang memanggulnya. Akhirnya, tibalah mereka di puncak sebuah bukit. Orang banyak menyalibkan Laki-laki itu pada balok kayunya, hingga Ia wafat di sana, di puncak bukit. Pohon ketiga paham bahwa ia begitu dekat dengan Yesus Tuhan dan surga.


Untuk direnungkan:

Ketika keadaaan tidak seperti yang engkau inginkan, ketahuilah Tuhan memiliki rencana indah untukmu. Jika engkau percaya dan tetap setia pada-Nya, Ia akan melimpahkan rahmat-rahmat terbesar atasmu.

Ketiga pohon mendapatkan apa yang mereka mohonkan, tetapi tidak dengan cara seperti yang mereka bayangkan. Kita tidak selalu tahu apa rencana Tuhan bagi kita, kita hanya perlu tahu bahwa rancangan-Nya bukanlah rancangan kita dan jalan-Nya bukanlah jalan kita. Dan, yakinlah bahwa jalan-Nya adalah selalu yang terbaik bagi kita.

Oseng-Oseng Bebek Mercon


Menu bebek merupakan makanan khas kota Surabaya, hampir disetiap jalan pasti ada warung atau restoran yang menyajikan menu bebek. Salah satu warung yang menyajikan  bebek ada warung Oseng-Oseng Mercon Bebek yang terletak di jalan Kayun atau sekitar 30 meter dari BCA Jalan Kayun Surabaya. Warung ini mudah dikenali karena tulisan spanduk warna merah dengan huruf besar "Mercon".

Penasaran juga neh apa lagi waktu baca nama warungnya, apa bener rasanya sedahsyat namanya. Akhirnya hari itu pun tiba, dengan membawa pasukan tetap yaitu aq, Nunk, Mia n Gengsul kamipun sepakat buadh incip-incip di warung Oseng-Oseng Mercon Bebek ini. Hari ini cuacanya panas terik, belum makan udah keringetan tapi itu ga’ mengurangi niat dan minat kami untuk mencobanya. Setelah menunggu sejenak 4 porsi oseng-oseng bebek mercon tersaji didepanku, sekedar info disini ada 2 macam menu yang pertama oseng-oseng bebek mercon yang super duper pedes, kalo yang satunya bebek mercon goreng.  yang pedesnya cukupan.



Kesan pertama pas liadh oseng-oseng bebek mercon adalah : wew banyak bangedh biji lomboknya! Jadi penasaran habis berapa kilo nih cuma buadh 1 porsi aja. Oseng-oseng bebek mercon ini disajikan dalam bentuk irisan daging bebek yang sudah dibumbu pedas mirip seperti bumbu krengsengan, ditambah kremes dan lalapan kemangi serta mentimun. Setelah memanjatkan doa sejenak aku langsung nyoba, OMG weeeeeew, pedesnya pooool, wah baru 1 suap udah langsung keringetan, belum lagi pas dimulut serasa meledak beneran, es teh 1 gelas rasanya ga’ cukup, tapi harus tetep bertahan malu dunk sama Gengsul maklum kita berdua sama-sama doyan pedes. Makan oseng-oseng bebek mercon bener-bener buadh aku mandi keringat, kepedesan tapi puas bangedh.

Selain di kayun oseng-oseng bebek mercon juga bisa ditemuin di jalan prapen Surabaya dan jalan Soekarno-Hatta Malang. Untuk 1 porsi oseng-oseng bebek mercon harganya Rp. 10.000,- cukup terjangkau dan yang pasti MANTAP JAYA !!!

Pangsit Mie Tenda Biru

Udah lama nih ga' kuliner bareng temen-temen SMA, akhirnya kesampaian juga. Peserta hari ini cuma ber 4 aja, aq, Nunk, Silir n Mia. Sebenernya kita punya rencana mau nyoba maem di mie Manyar 99 tapi sayangnya setelah kita sibuk muter-muter nyari ternyata belum buka, uppsss, kesorean neh ...

Diam sejenak, mikir mau kemana lagi neh? tiba-tiba terbesit keinginan untuk nyobain rujak pindang di Kenjeran, wuih makanan apa lagi neh pikirq,  dari pada pusing mikirin langsung aja meluncur ...

Sampai di tempat langsung kita langsung aja duduk, ngelurusuin badan dulu setelah itu baru mesen, eh tau-taunya rujaknya abis juga, sungkan juga neh mau langsung kabur, segera kita merapatkan barisan, berunding. Akhirnya kita semua sepakat kalo kita mau pesen es batu 2 buah n coca cola + sprite he5x

Urusan malu udah selesai dan telah disepakati juga kita bakalan ngincipin Pangsit Mie Tenda Biru yang terletak di jalan Kayun Taman no. 18. Dulu Pangsit Mie ini bukanya dijalan Jawa deketnya SMP 6 dan sekarang dah pindah dikayun, weh kayun tambah rame tempat buadh maem neh ...

Sesampainya ditempat kita semua pada mesen pangsit mie ayam, es teh 1, teh panas 1, jeruk panas 2. Pinginnya mau nambah bakwan tapi sayang dah abis, apes juga seh sebenernya dari tadi yang dipinginin pada ga ada. Ga' perlu nunggu lama-lama cuma 10 menit pesenan kita dah dateng, tau juga neh yang jual kalo kita-kita pada kelaperan.




Kesan pertama pas aq liadh pangsit mienya adalah : wow porsi jumbo bro! hal kedua yang dicoba adalah ngincipin kuahnya, selain mie, kuah itu merupakan nyawa penting jadi kalo kuahnya hambar ya ga enak juga mienya. Sendokan pertama : hemmm kuahnya seger, kaldunya terasa apa lagi ada tambahan daun bawangnya, wheis ga pake lama langsung dicampur n ditambahi saos n sambel, Hajar bro! Mienya kenyal  gede-gede lagi, apa lagi daging ayamnya lembut jadi tambah berselera. Setelah 20 menitan selesai juga kita maem, kecuali Nunk, biasa lemot pool kalo maem. Kita ga' berlama-lama disana soalnya udah waktunya shalat buadh temen-temen kecuali aq, akhirnya kita segera bergegas pulang. Sekedar info untuk 1 porsi pangsit mie dihargai Rp. 8.000,- kalo tambah bakwan Rp. 11.000,-  soal rasa lumayan bisa buadh alternatif

Minggu, 28 Februari 2010

Telaga Sarangan


Hari libur datang juga, aku dan keluargaku merencanakan untuk berwisata ke telaga Sarangan yang terletak di kaki gunung Lawu, di kec. Plaosan, Kab. Magetan, berjarak sekitar 16 kilometer arah barat kota Magetan. Aku berangkat dari Surabaya sekitar jam 7an, sayang ga’ semua anggota keluargaku ikut. Kedua adekku yang kembar lagi sibuk sama lomba Dai di sekolahnya jadi partisipan pada acara kali ini hanya ber 4 aja, aku, mama, papa dan adekku yang paling kecil.

Setelah menempuh perjalanan ± 5 jam kami sampai juga di telaga Sarangan. Telaga Sarangan atau disebut juga telaga pasir memiliki luas sekitar 30 hektar dan berkedalaman 28 meter, dengan suhu udara antara 18 hingga 25 derajat Celsius. Kedatanganku di telaga Sarangan disambut dengan hujan lebat, wuih dingin bangedh rasanya. Berhubung belum makan dan tuntutan perut yang keroncongan kami langsung menuju warung lesehan di pinggir telaga Sarangan untuk menikmati hidangan khas telaga Sarangan yaitu Sate Kelinci. Untuk satu porsi sate kelinci isi 10 tusuk + lontong dihargai Rp. 7000,-. Tidak puas hanya dengan sate kelinci aku juga memesan wedang ronde sebagai penghangat sambil menunggu sate kelincinya di bakar. Di telaga Sarangan ini ada banyak makanan yang bisa dicicipi mulai dari sate kelinci, wedang ronde, bakso, jagung rebus, jagung bakar, kacang rebus, kikil sapi, bahkan ada juga yang jualan burger, belum lagi banyhak warung nasi bertebaran dimana-mana. Pokoke masalah konsumsi pasti teratasi.
Setelah hujan reda dan perut kenyang kami sekeluarga langsung menuju hotel untuk beristirahat. Sore harinya aku memilih untuk berjalan-jalan disekitar telaga Sarangan. Di sini terdapat banyak sekali cinderamata dan oleh-oleh khas dari telaga Sarangan. Ada tas, kaos dan juga kerajinan tangan lain hasil karya masayarakat sekitar. Ada juga bunga, buah-buahan seperti alpukat, jeruk dan bahkan sayur-sayuran hasil dari perkebunan setempat.

Selain berbelanja ria aku juga sempat menyewa speed boat untuk mengelilingi telaga Sarangan, cukup dengan Rp.40.000,- kita bisa menikmati indahnya telaga Sarangan. Bila tidak suka mengelilingi telaga Sarangan dengan speed boat bisa juga dengan menggunakan perahu angsa, asik neh buat yang lagi pacaran, biar tambah mesra he5x, atau naik kuda keliling telaga Sarangan.


Malampun telah tiba. Saatnya untuk istirahat dan mempersiapkan fisik buat besok, rencananya mau jalan-jalan ke air terjun Tirtosari …

Selasa, 23 Februari 2010

Cocofrio Ice Cream


Siang-siang di Surabaya paling pas minum yang dingin, biar hati ikut sejuk he5x. Kebetulan lagi lewat daerah Kertajaya jadi mampir deh ke Cocofrio. Cocofrio Ice Cream ini terletak di Jl. Dharmawangsa 113A.

Ruangan di Cocofrio cukup luas di tambah lagi ada fasilitas WLAN yang memanjakan pengunjungnya. Sayangnya aku datang cuma berdua aja sama temenku jadi kurang rame, kalo semakin banyak semakin asik dah. Harga di Cocofrio cukup terjangkau, bisa dijadikan salah satu tempat buadh ngumpul bareng temen-temen apalagi pas malam hari pasti lebih asik.

Tahu Tek-Tek pak H.Ali


Surabaya 21 Februari 2010. Malem-malem habis ujan deres paling enak buadh cari makanan sambil cangkru’an. Setelah berpikir sejenak akhirnya aku menentukan pilihan untuk mencoba tahu tek-tek pak Ali yang terletak di jalan Dinoyo 147 A, deketnya toko roti Suzana.

Setelah menjemput salah seorang temen deketku, kami segera meluncur ke lokasi yang tidak terlalu jauh dari rumahku. Sesampainya disana kami langsung memesan 2 porsi tahu tek-tek plus telur dan juga teh panas. Udara dingin semakin menambah lapar perutku ini, rasanya pingin cepet-cepet di isi untung aja ada cewek cakep yang ikut beli jadinya bisa buadh cuci mata walaupun terakhir-terakhirnya harus miris soalnya ada ”asu” nya he5x

Pesanan kamipun datang, tahu tek-tek ini merupakan salah satu masakan khas Surabaya, terdiri dari irisan lontong, tahu, kentang yang diberi bumbu kacang campur petis dan ditaburi kecambah dan kerupuk diatasnya. Bisa juga minta ditambahi  telur dadar biar tambah mantap jaya. Nama tahu tek-tek berasal dari bunyi gunting (tek-tek) yang digunakan untuk memotong lontong, tahu dan kentang. Gunting yang digunakan juga bukan sembarang gunting harus gunting yang besar kaya’ gunting jamannya mbah kakung itu lho ....

Yang membuadh beda tahu tek-tek pak H. Ali adalah bumbunya yang lebih meresap dan terasa dari pada tahu tek-tek lainnya terutama pada petisnya. Kata pak H.Ali petis yang dibeli dari pasar diolah lagi agar semakin baik kualitasnya karena petis adalah nyawa utama dari tahu tek-tek. Porsi tahu tek-tek pak H. Ali ini terhitung porsi besar, 2x lipat dari porsi tahu tek-tek yang bisa dijual di gerobak dorongan yang biasa lewat di depan rumah.

Sekedar informasi tahun tek-tek pak H. Ali ini sudah berdiri sejak tahun 1960an, dan hanya ada di jalan Dinoyo 147 A , tidak membuka cabang. Harga 1 porsinya adalah Rp. 8000,- dan bila kita minta tambah telur harganya Rp. 9000,-.

Tak terasa malam semakin larut, makan sambil ngobrol bener-bener menyita waktu untug aja ga’ sampai di usir sama pak H. Ali, malah beliau ini orangnya ramah dan suka bercanda Ga’ salah kalau warungnya pak H.Ali ini selalu rame dan juga menjadi salah satu tempat makan favorit artis-artis ibu kota. Pokoknya maju terus tahu tek-tek pak H. Ali

MANTAP JAYA.


Selasa, 16 Februari 2010

Permandian Air Panas Cangar


Minggu pagi 14 Februari 2010, ketika semua orang sibuk mempersiapkan diri untuk menyambut hari Valentine dan tahun baru cina (Imlek) aku mempersiapkan diri untuk berwisata alam dengan sahabat-sahabatku. Kali ini tujuan perjalananku dan teman-temanku adalah permandian air panas Cangar yang terletak di desa Tulungrejo, kec. Bumiaji, Kota Batu.

Jarum jam menunjukkan pukul 06:30 waktunya untuk berangkat. Setelah menjemput salah satu teman aku melanjutkan perjalanan ke Sidoarjo, rute yang aku ambil adalah Surabaya-Sidoarjo-Krian-Mojosari-Pacet-Cangar. Rute ini jauh lebih dekat dari pada harus melewati Batu .

Perjalanan cukup menyenangkan, udara yang sejuk khas pegunungan ditambah dengan hijaunya alam membuat aku semakin bersemangat untuk segera sampai ke Cangar. Perjalanan mulai terasa berat ketika melalui Pacet menuju ke Cangar. Rute ini sangat ekstrim lebih menantang dari pada rute ke pantai Sundak, Yogyakarata beberapa waktu yang lalu. Rute ini penuh dengan tanjakan lurus, hal ini membuat motor kesayanganku sampai harus berhenti ditengah jalan karena sudah mulai panas.

Kira-kira 2 jam perjalanan kami akhirnya sampai ke permandian air panas Cangar, tiket masuknya untuk 2 orang Rp. 7000,- udara yang sejuk membuat aku lupa akan rasa capekku selama perjalanan. Kami langsung saja menjelajahi permandian air panas ini, di sini terdapat kolam renang air hangat, sayangnya temanku ga’ bawa baju ganti sehingga aku mengurungkan niat untuk berenang ria. Aku melanjutkan penjelajahan kami dengan memasuki gua Jepang yang terletak tak jauh  dari lokasi permandian air panas. Goa Jepang disini hanyalah berupa lubang di dinding tebing sedalam kira2 20 meter. Jadi sama sekali ga’ menarik. Apalagi lantainya penuh batu-batu besar yang bikin susah lewat, dan ga’ ada cahaya sama sekali. Jadi kalau mau masuk kesana, sebaiknya bawa senter atau penerangan lainnya. Cahaya dari luar paling hanya mampu menerangi sampai 3 meter dari pintu Goa.   


Setelah puas berjalan-jalan aku dan teman-temanku bermain air di sungai kecil samping kolam renang. Walaupun ga’ sempet renang tapi tetep bisa ngerasain hangatnya air pemandian yang berasal dari mata air gunung Arjuno. Setelah puas aku dan teman-temanku mencicipi jajanan disana yaitu tape ketan hitam dan badrek. Badrek adalah air ketan hitam 1 liternya dijual seharga Rp. 5000,- tapi bisa dapet lebih murah kalo bisa nawar he5x

Sekitar 13.00 aku dan teman-temanku pulang tak lupa berfoto ria di jembatan dekat Cangar. Perjalanan belum berakhir, aku dan teman-temanku berhunting duren-ria di Sidoarjo, selain makan di tempat tak lupa juga kita membeli beberapa buah untuk keluarga tercinta,. Setelah melewati hadangan hujan lebat sepanjang Sidoarjo-Surabaya akhirnya sampai dirumah juga. Capek sih tapi tetap semangat langsung mendukung PERSEBAYA vs PERSIB, puji Tuhan persebaya menang 2-1, tidur nyenyak dan mimpi indah … 

Rabu Abu

Empat puluh hari sebelum Paskah, Gereja Katolik merayakan Rabu Abu. Pada hari ini orang Katolik punya tradisi menaruh abu di kepala. Umumnya, abu tersebut dioleskan di dahi. Akan tetapi, bisa juga ditaruh di ubun-ubun. Hari Rabu Abu ini juga menjadi hari pertama masa Prapaska, masa pertobatan, pantang, puasa, doa, dan amal-kasih bagi orang Katolik.

Pengolesan abu yang sudah dicampur air suci pada hari Rabu Abu ini merupakan salah satu sakramentali dalam Gereja. Sebagai sakramentali, ia boleh dilakukan kepada setiap orang. Jadi, orang non-katolik juga boleh maju untuk menerima abu sebagai lambang pertobatan.

Abu dalam Kitab Suci

Abu dalam Kitab Suci, khususnya Perjanjian Lama, merupakan tanda umum ungkapan pertobatan. Sifat-sifat abu itu:

1. kotor

2. mudah dipindah, dan

3. tidak berguna.

Debu dan abu merupakan hal yang dibenci orang yang bersih. Mereka mudah menempel di mana-mana, mengotori dan menghilangkan keindahan. Namun, debu dan abu itu mudah pula dibersihkan. Kumpulan debu dan abu mudah sekali buyar dan tercerai-berai dihembus angin. Selain itu, segala sesuatu kalau dibakar akan menjadi abu. Kalau sudah menjadi abu, segalanya tidak ada gunanya lagi.

Dalam Kitab Kejadian, dikatakan manusia diciptakan dari debu tanah (Kej 2:7). Itu sebelum Roh Allah dihembuskan ke dalam manusia. Tanpa Roh Allah, manusia hanyalah debu. Artinya, tanpa Allah manusia itu tidak ada gunanya dan mudah diombang-ambingkan. Bahkan lebih daripada itu, tanpa Allah manusia hanyalah kotoran. Tanpa Allah manusia hanya bisa melakukan dosa.

Kalau para nabi Perjanjian Lama menyinggung soal abu, mereka ingin mengingatkan Umat Allah siapa sebenarnya manusia itu. Ketika Yeremia berseru: "Hai puteri bangsaku, kenakanlah kain kabung, dan berguling-gulinglah dalam debu!", (Yer 6:26) ia ingin mengingatkan bangsanya bahwa untuk bertobat, merendahkan diri di hadapan Tuhan. Dengan berdosa manusia telah menjadi begitu sombong. Lupa bersyukur kepada Allah dan melakukan kehendak-Nya.

Ketika orang-orang Niniwe mendengarkan berita penghukuman dari Allah melalui Nabi Yunus, mereka sadar dan percaya. Sebagai salah satu tanda pertobatan, raja Niniwe mewakili rakyatnya duduk di abu (Yun 3:6). Dengan demikian, ia mengakui kerendahannya dan mohon kemurahan hati Allah lagi bagi kotanya. Daniel di tengah penderitaannya juga memohon kemurahan hati Allah dengan tanda abu (Dan 9:3). Demikian pula, sebelum berangkat berperang, orang-orang Makabe memohon berkat Tuhan, memasrahkan diri mereka serta menyatakan iman mereka kepadanya dengan menaburkan abu di atas kepala mereka (1Mak 3:47).

Ayub juga dikatakan duduk di abu ketika mengalami pencobaan yang besar (Ayb 2:8). Tindakannya ini merupakan tanda bahwa ia tetap percaya kepada Tuhan. Segala sesuatu bagi Ayub adalah pemberian Tuhan. "TUHAN yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" (Ayb 1:21)

Abu ialah lambang pertobatan. Namun, Yesaya mengingatkan bahwa lambang saja tidaklah cukup. Yang paling penting ialah yang ditandakan, bukan tandanya. Pertobatan yang sungguh-sungguh akan tampak dalam kasih kepada Allah dan sesama (bdk. Yes 58:5-7).

Abu sebagai tanda pertobatan dinyatakan jelas sekali oleh Yesus dalam Mat 11:21 dan Luk 10:13: "Celakalah engkau, Khorazim! Celakalah engkau, Bethsaida! Sebab jika di Tirus dan Sidon mukjizat-mukjizat besar terjadi seperti di tengah-tengahmu, mereka sudah lama bertobat dalam kain kabung dan abu" (Terjemahan LAI menghilangkan kata "abu" yang seharusnya ada).

Sejarah Penggunaan Abu dalam Gereja

Meskipun referensi dalam Kitab Suci untuknya cukup banyak, penggunaan abu pada awal-awal sejarah Gereja tidak banyak tercatat. Kemungkinan kebiasaan mengolesi abu pada dahi atau ubun-ubun baru dirayakan secara liturgis pada tahun 900-an. Sebelumnya, abu hanya digunakan sebagai suatu tanda para pentobat yang mau mengaku dosa. Baru pada awal abad ke-11, ada catatan yang menggambarkan pengolesan abu pada hari Rabu sebelum memasuki Masa Prapaskah. Akhirnya, pada akhir abad tersebut, Paus Urbanus II menitahkan penggunaan bau secara umum pada hari tersebut. Hari tersebut dikenal sebagai dies cinerum (hari abu) dan akhirnya dikenal dengan hari Rabu Abu.

Menarik bahwa awalnya, para klerus dan kaum pria menerima penaburan abu di atas kepala mereka. Sementara itu, kaum wanita menerima tanda salib abu di dahi mereka. Sekarang, seperti yang kita ketahui bersama, semua menerima tanda salib abu di dahi.

Baru pada abad ke-12 aturan bahwa abu harus terbuat dari cabang dan daun palma dari Minggu Palma tahun sebelumnya. Di beberapa paroki masih ada kebiasaan untuk mengumpulkan daun-daun tersebut dari semua umat untuk dibakar dalam upacara bersama sebelum masa Prapaskah dimulai.

dikutip dari : artikel Rm. Georgius Paulus 

Sabtu, 30 Januari 2010

Pantai Ngliyep


Pantai Ngliyep Merupakan salah satu obyek wisata yang ada di kota Malang. Lokasi Pantai Ngliyep terletak di tepi Samudera Indonesia, yang tepatnya di desa Kedungsalam kecamatan Donomulyo, sekitar 62 km di arah selatan kota Malang. Pantai ini bisa dicapai melalui Kepanjen, Sumbermanjing Kulon atau melalui Karangkates dan Donomulyo. Dari ke empat jalan itu, untuk mencapai Pantai Ngliyep jalan yang paling mudah yaitu melalui Donomulyo ataupun Kepanjen. Kondisi fisik pantai ngliyep yaitu masih merupakan perpaduan antara tebing curam yang masih dengan hutan lindung dan hamparan pasir putih di sela-selanya, serta deburan ombak yang setiap saat menerpa tebing-tebing terjal di tepian. Sehingga menambah suasana menjadi marak.
Saya awali perjalan saya ke pantai ini dari kota Malang, melewati Kepanjen, dan singgah sebentar di Sumbermanjing Kulon rumah salah satu kawan. Suasana selama perjalanan cukup menyenangkan karena melewati gunung Kombang dan hutan-hutan kecil, cuaca yang cukup cerah menambah kenyamanan dalam perjalanan ini. Setelah melepas lelah saya melanjutkan perjalanan saya ke pantai Ngliyep, kurang lebih 30 menit waktu yang dibutuhkan untuk sampai di pantai ini. Sesampainya di pantai hamparan luas pasir serta angin yang sepoi-sepoi menggugah semangat untuk menjelajahi pantai ini. Di mulai dari berjalan di pinggir pantai, bermain air laut dan juga berfoto-foto ria. Di sebelah timur pantai Ngliyep terdapat hamparan pasir yang panjangnya ± 200 m sedangkan disebelah barat terdapat sebuah pura yang sayangnya tidak sempat saya jelajahi karena terbatasnya waktu.
Pantai Ngliyep termasuk pantai yang masih ‘perawan’ atau dengan kata lain masih belum terlalu terjamah oleh tangan-tangan manusia. Masih banyak yang harus diperbaiki baik secara infrasturktur maupun pengelolaan secara professional sehingga pantai ini bisa menjadi salah satu obyek wisata unggulan sehingga dapat menambah pemasukan daerah kabupaten kota malang. Beberapa hal yang harus diperbaiki antara lain :
1.  kurangnya air bersih pada obyek wisata pantai Ngliyep, untuk saat ini dan jangka panjang masih bisa rnengandalkan sumber air tawar yaug berada diluar obyek wisata.
2.  kurangnya kebutuhan listrik di obyek wisata pantai Ngliyep, saat ini belum dapat disediakan oleh PLN. Untuk sementara hanya dapat dipenuhi dengan rnenggunakan genset (generator)
3.  tidak adanya transportasi umum dari kota malang menuju langsung ke lokasi, kondisi jalan menuju pantai Ngliyep juga perlu dilakukan adanya perbaikan.
4.  kurangnya pepohonan di area pantai karena kondisi pantai yang cukup gersang.
5. tidak adanya tempat ibadah dan daerah untuk lokasi perkemahan
Sore telah tiba saatnya untuk pulang, target selanjutnya pantai Balekambang dan permandian air panas Cangar, tinggal menunggu tanggal keberangkatan …

Jumat, 22 Januari 2010

Aplikasi Data Penginderaan Jauh untuk Mendukung Perencanaan Tata Ruang di Indonesia

1. Latar Belakang
Perencanaan Tata Ruang wilayah merupakan suatu upaya mencoba merumuskan usaha pemanfaatan ruang secara optimal dan efisien serta lestari bagi kegiatan usaha manusia di wilayahnya yang berupa pembangunan sektoral, daerah, swasta dalam rangka mewujudkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu.
Penyusunan tata ruang merupakan tugas besar dan melibatkan berbagai pihak yang dalam menjalankan tugas tidak terlepas dari data spasial. Data spasial yang dibutuhkan dalam rangka membuat suatu perkiraan kebutuhan atau pengembangan ruang jangka panjang adalah bervariasi mulai dari data yang bersifat umum hingga detail. Bentuk data spasial untuk kegiataan penataan ruang umumnya berupa peta digital dan peta analog yang masing-masing mempunyai karakteristik dan spesifikasi yang berbeda, dimana jenis dan ruang lingkup serta kedetailan rencana tata ruang sangat menentukan. Berkaitan dengan kesiapan data spasial untuk mendukung tata ruang, ada beberapa titik kritis yang perlu mendapatkan perhatian kaitannya dengan prosedur kerja antara lain:
  1. Belum adanya format data dan skala peta dasar yang baku untuk penyusunan tata ruang dalam berbagai tingkat. Ada perbedaan format baku peta dengan format operasional, demikian juga skala peta dikaitkan dengan jenis data yang harus digunakan dan prosedur pengolahan data.

  2. Pengalaman menunjukkan bahwa belum memadainya kesadaran akan pentingnya penyediaan data spasial yang akurat dari kalangan pengguna. Data spasial yang akurat tidak dilihat sebagai komoditas yang strategis untuk kepentingan jangka panjang.

  3. Pembuatan atau penyusunan data spasial skala 1 : 250.000 hingga 1 : 5000 untuk tata ruang detail dilakukan dengan anggapan peta sudah tersedia dan tidak disediakan alokasi biaya untuk pembuatan peta tersebut. Dampaknya adalah peta yang digunakan sudah kadaluarsa.

  4. Pada berbagai rencana kegiatan, ketelitian peta yang dibutuhkan kadang-kadang bukan merupakan hal yang utama, yang diutamakan adalah penyebaran temanya. Informasi lokasi dan batas-batas fisik lebih diutamakan (bukan kepastian koordinat), sedangkan dalam beberapa hal misalnya infrastructure management kepastian lokasi harus dicirikan dengan ketepatan koordinat.
Kelengkapan dan kebenaran (kualitas) input data spasial akan sangat berpengaruh pada hasil atau keluarannya. Tanpa adanya data spasial yang memadai dalam arti kualitas planimetris dan informasi kualitatif, maka proses pengambilan keputusan tidak dapat dilaksanakan secara benar dan bertanggung jawab.

2. Penginderaan Jauh untuk Pengembangan Wilayah
Suatu wilayah baik di pedasaan maupun di perkotaan menampilkan wujud yang rumit, tidak teratur dan dimensi yang heterogen. Kenampakan wilayah perkotaan jauh lebih rumit dari pada kenampakan daerah pedesaan. Hal ini disebabkan persil lahan kota pada umumnya sempit, bangunannya padat, dan fungsi bangunannya beraneka. Oleh karena itu sistem penginderaan jauh yang diperlukan untuk penyusunan tata ruang harus disesuaikan dengan resolusi spasial yang sepadan. Untuk keperluan perencanan tata ruang detail, maka resolusi spasial yang tinggi akan mampu menyajikan data spasial secara rinci. Data satelit seperti Landsat TM dan SPOT dapat pula digunakan untuk keperluan penyusunan tata ruang hingga tingkat kerincian tertentu, misalnya tingkat I (membedakan kota dan bukan kota). hingga sebagian tingkat II (perumahan, industri, perdagangan, dsb.). Sedangkan untuk tingkat III (rincian dari tingkat II, misalnya perumahan teratur dan tidak teratur) dan tingkat IV (rincian dari tingkat III, misalnya perumahan teratur yang padat, sedang, dan jarang.
Welch (1982) menyatakan bahwa untuk penyusunan tata ruang perkotaan di Amerika Serikat dengan memanfaatkan data penginderaan jauh, menggunakan konsep hubungan antara resolusi spasial data penginderaan jauh dan tingkat kerincian data yang dihasilkan.

3. Landasan Hukum Penyusunan Tata Ruang
Struktur perencanaan pembangunan nasional yang dicirikan dengan terbitnya Undang-Undang No 25 Tahun 2004 tantang sistem perencanaan nasional, maka kepala daerah terpilih diharuskan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) di daerahnya masing-masing. Dokumen RPJM ini akan menjadi acuan pembangunan daerah yang memuat antara lain visi, misi, arah kebijakan dan program-program pembangunan selama 5 (lima) tahun ke depan. Dengan demikian terkait kondisi tersebut, maka dokumen Rancana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang ada juga harus mengacu pada visi dan misi tersebut. Dengan kata lain RTRW yang ada merupakan bagian dari terjemahan visi, misi daerah yang dipresentasikan dalam bentuk pola dan struktur pemanfaatan ruang.


Landasan hukum penyusunan tata ruang di Indonesia secara umum mengacu pada Undang-Undang Nomer 24 tahun 1992 tentang penataan ruang. Pedoman ini sebagai landasan hukum yang berisi tentang kewajiban setiap Propinsi, Kabupaten dan Kota untuk menyusun tata ruang wilayah sebagai arahan pelaksanaan pembangunan daerah. Kewajiban Daerah untuk menyusun tata ruang berkaitan dengan penerapan desentralisasi dan otonomi daerah. Menindak lanjuti Undang-Undang tersebut di atas, Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 327/KPTS/M/2002 menetapkan enam pedoman bidang penataan ruang, meliputi :
  1. Pedoman penyusunan RTRW propinsi.

  2. Pedoman Penyusunan Kembali RTRW propinsi.

  3. Pedoman penyusunan RTRW kabupaten

  4. Pedoman penyusunan kembali RTRW kabupaten.

  5. Pedoman penyusunan RTRW perkotaan.

  6. Pedoman penyusunan kembali RTRW perkotaan.
Pedoman seperti tertulis di atas sebagai acuan bagi para penanggung jawab pengembangan wilayah propinsi, kabupaten dan kawasan perkotaan. Pedoman penyusunan RTRW meliputi kegiatan penyusunan mulai dari persiapan hingga proses legalisasi. Hal-hal teknis operasional yang belum diatur dalam keputusan Menteri ini diatur lebih lanjut oleh pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 24 tahun 1992 tentang penataan ruang, rencana tata ruang dirumuskan secara berjenjang mulai dari tingkat yang sangat umum sampai tingkat yang sangat rinci seperti dicerminkan dari tata ruang tingkat propinsi, kabupaten, perkotaan, desa dan bahkan untuk tata ruang yang bersifat tematis, misalnya untuk kawasan pesisir, pulau-pulau kecil, jaringan jalan, dan lain sebagainya.
Mengingat rencana tata ruang merupakan salah satu aspek dalam rencana pembangunan nasional dan pembangunan daerah, maka tata ruang nasional, propinsi dan kabupaten/kota merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan dari aspek substansi dan operasional harus konsistensi.
RTRW nasional merupakan strategi dan arahan kebijakan pemanfaatan ruang wilayah negara yang meliputi tujuan nasional dan arahan pemanfaatan ruang antar pulau dan antar propinsi. RTRW nasional disusun pada tingkat ketelitian skala 1 : 1.000.000 untuk jangka waktu selama 25 tahun.
RTRW propinsi merupakan strategi dan arahan kebijaksanaan pemanfaatan runag wilayah propinsi yang berfokus pada keterkaitan antar kawasan/kabupaten/kota. RTRW propinsi disusun pada tingkat ketelitian skala 1 : 250.000 untuk jangka waktu 15 tahun.
RTRW kabupaten/Kota merupakan rencana tata ruang yang disusun berdasarkan perkiraan kecenderuangan dan arahan perkembangan untuk pembangunan daerah di masa depan. RTRW kabupaten/kota disusun pada tingkat ketelitian 1 : 100.000 untuk kabupaten dan 1 : 25.000 untuk daerah perkotaan, untuk jangka waktu 5-10 tahun sesuai perkembangan daerah.

4. Ruang Lingkup Analisis Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah
Berdasarkan landasan hukum dan pedoman umum penyusunan tata ruang, substansi data dan analisis penyusunan RTRW propinsi dan kabupaten adalah sebagai berikut :
4.1. Ruang Lingkup RTRW Propinsi
a. Substansi data dan analisis
  • Kebijakan pembangunan

  • Analisis regional

  • Ekonomi regional

  • Sumberdaya manusia

  • Sumberdaya buatan

  • Sumberdaya alam

  • Sistem permukiman

  • Penggunaan lahan

  • Analisis kelembagaan
b. Substansi RTRW propinsi
  • Arahan struktur dan pola pemanfaatan ruang

  • Arahan pengelolaan kawasan lindung dan budidaya

  • Arahan pengelolaan kawasan perdesaan, perkotaan dan tematik

  • Arahan pengembangan kawasan permukiman, kehutanan, pertanian, pertambangan, perindustrian, pariwisata dan kawasan lainnya.

  • Arahan pengembangan sistem pusat permukiman perdesaan dan perkotaan

  • Arahan pengembangan sistem prasarana wilayah

  • Arahan pengembangan kawasan yang diprioritaskan

  • Arahan kebijakan tata guna tanah , air, udara dan sumberdaya alam Lain.
4.2. Ruang Lingkup RTRW Kabupaten
a. Substansi data dan analisis
  • Kebijakan pembangunan

  • Analisis regional

  • Ekonomi dan sektor unggulan

  • Sumberdaya manusia

  • Sumberdaya buatan

  • Sumberdaya alam

  • Sistem permukiman

  • Penggunaan lahan

  • Pembiayaan pembangunan

  • Analisis kelembagaan
b. Substansi RTRW propinsi
  • Rencana struktur dan pola pemanfaatan ruang

  • Rencana pengelolaan kawasan lindung dan budidaya

  • Rencana pengelolaan kawasan pedesaan, perkotaan dan tematik

  • Rencana sistem prasarana wilayah

  • Rencana penatagunaan tanah , air, udara dan sumberdaya alam Lain.

  • Rencana sistem kegiatan pembangunan
5. Pola Pemetaan Pemanfaatan Ruang Berwawasan Lingkungan di Indonesia
Adanya peraturan perundang-undangan penyusunan tata ruang yang bersifat nasional, seperti Undang-Undang No 25 Tahun 2004 dan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 327/KPTS/M/2002 kiranya dapat digunakan pula sebagai dasar dalam melaksanakan pemetaan mintakat ruang sesuai asas optimal dan lestari. Untuk menata ruang yang optimal dengan prinsip lestari perlu adanya perencanaan yang holistik antara potensi, kondisi dan kebutuhan akan sumberdaya ruang. Penyusunan tata ruang dalam konteks ini bukan sekedar mengalokasikan tempat untuk suatu kegiatan tertentu, melainkan menempatkan tiap tiap kegiatan penggunaan lahan pada bagian lahan yang berkemampuan serasi dan lestari untuk kegiatan masing-masing. Oleh karena itu hasil penyusunan tata ruang bukan tujuan, akan tetapi sarana. Yang menjadi tujuan tata ruang ialah manfaat total lahan/ruang dengan sebaik-baiknya dari kemampuan total lahan secara sinambung atau lestari.

6. Penanganan Masalah yang Berkaitan dengan Data Spasial
Dalam menangani masalah ketersediaan data spasial yang up to date, salah satu data spasial yang saat ini banyak digunakan sebagai data dasar untuk penyusunan tata ruang adalah informasi spasial yang diturunkan dari data penginderaan jauh. Data penginderaan jauh mempunyai berbagai jenis dan tingkat ketelitian, disamping itu data penginderaan jauh juga dapat memberikan data real time serta selalu diperbaharui. Teknologi penginderaan jauh mampu menyediakan data mulai dari skala 1 : 1000.000 sampai dengan 1 : 5000. Oleh karena itu pemanfaatan informasi spasial dari data penginderaan jauh untuk tata ruang telah mencakup seluruh skala dan sangat fleksibel disesuaikan dengan tujuan penyusunan tata ruang, apakah untuk tingkat nasional, propinsi, kabupaten atau detail teknis.
Tidak tersedianya informasi spasial yang ideal untuk mendukung seluruh ruang lingkup analisis penyusunan tata ruang baik dalam aspek kuantitatif dan kualitatif bagaimanapun harus ditutupi dengan pemanfaatan data satelit penginderaan jauh yang dikombinasikan dengan data spasial lainnya melalui pendekatan SIG. Salah satu pendekatan cerdas untuk mengoptimalkan pemanfaatan data satelit penginderaan jauh adalah melakukan kombinasi data penginderaan jauh dengan data kontur dari Shuttle Radar Topographic Mission (SRTM) dan data koordinat planimateris dari Global Positioning System (GPS) untuk memperolah informasi yang lebih akurat serta informasi morfometri (kemiringan lereng, panjang lereng dan bentuk lereng serta ketinggian relatifnya) sesuai dengan skala yang dibutuhkan. Sedangkan aspek kualitatif yang merupakan informasi penutup lahan/penggunaan lahan dapat digunakan sebagai informasi kualitatif terkini untuk mendukung perencanaan tata ruang dengan tambahan kegiatan verifikasi lapangan (ground truth). Verifikasi lapangan akan sangat efektif hasilnya jika dilakukan oleh mereka yang memahami dan menguasai kondisi wilayah bersangkutan. Hal ini akan sangat efisien dan efektif apabila terjalin pelaksanaan kerjasama antara instansi penyedia data satelit penginderaan jauh dengan instansi pengguna, khususnya pemerintah daerah guna menghasilkan informasi keruangan yang diturunkan dari citra satelit yang diverifikasi secara bersama.

7. Penutup
Dimasa yang akan datang diharapkan seluruh pemangku kepentingan (stake holder) yang terlibat dalam penyusunan tata ruang, baik di tingkat propinsi maupun kabupaten/kota dapat memanfaatkan keunggulan teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis untuk mendukung penyusunan tata ruang. Dengan demikian minimnya atau ketidaktersediaan data spasial yang selama ini menjadi kendala utama dalam penyusunan tataruang dapat dengan cepat teratasi.

Pustaka
  1. Anonimus. 1993. Remote Sensing Note. Japan Association on Remote Sensing. University. Of Tokyo

  2. Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional. 2004. Peraturan Perundang-Undangan Bidang Penataan Ruang. Buletin Tata Ruang. Jakarta.

  3. Hadi Sabari.Y.. 2000. Struktur Tata Ruang Kota. Pustaka Pelajar Offset. Yogyakarta

  4. Larz T. Anderson. 2000. Petunjuk Dalam Persiapan Perencanaan Kota. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota. Fakultas Teknik. Universitas Diponegoro. Semarang.

  5. Maskun. Soemitro. 1996. Penataan Ruang dan Pembangunan Perkotaan dalam kerangka Otonomi Daerah. Proceding. CIDES. Jakarta

  6. Nurmandi. 1999. Manajemen Perkotaan. Lingkaran Bangsa. Yogyakarta

  7. Socki. B.S.. 1993. The Potential of Aerial Photos for Slum and Squatter Settlement Detection and Mapping. Asian-Pasific Remote Sensing Journal. Vol.5. No.2. Bangkok.

  8. Sugeng Martopo, Tejoyuwono. 1987. Pembangunan Wilayah Berwawasan Lingkungan. Kumpulan Makalah Kursus SEPADYA. Yogyakarta.