Minggu pagi 14 Februari 2010, ketika semua orang sibuk mempersiapkan diri untuk menyambut hari Valentine dan tahun baru cina (Imlek) aku mempersiapkan diri untuk berwisata alam dengan sahabat-sahabatku. Kali ini tujuan perjalananku dan teman-temanku adalah permandian air panas Cangar yang terletak di desa Tulungrejo, kec. Bumiaji, Kota Batu.
Jarum jam menunjukkan pukul 06:30 waktunya untuk berangkat. Setelah menjemput salah satu teman aku melanjutkan perjalanan ke Sidoarjo, rute yang aku ambil adalah Surabaya-Sidoarjo-Krian-Mojosari-Pacet-Cangar. Rute ini jauh lebih dekat dari pada harus melewati Batu .
Perjalanan cukup menyenangkan, udara yang sejuk khas pegunungan ditambah dengan hijaunya alam membuat aku semakin bersemangat untuk segera sampai ke Cangar. Perjalanan mulai terasa berat ketika melalui Pacet menuju ke Cangar. Rute ini sangat ekstrim lebih menantang dari pada rute ke pantai Sundak, Yogyakarata beberapa waktu yang lalu. Rute ini penuh dengan tanjakan lurus, hal ini membuat motor kesayanganku sampai harus berhenti ditengah jalan karena sudah mulai panas.
Kira-kira 2 jam perjalanan kami akhirnya sampai ke permandian air panas Cangar, tiket masuknya untuk 2 orang Rp. 7000,- udara yang sejuk membuat aku lupa akan rasa capekku selama perjalanan. Kami langsung saja menjelajahi permandian air panas ini, di sini terdapat kolam renang air hangat, sayangnya temanku ga’ bawa baju ganti sehingga aku mengurungkan niat untuk berenang ria. Aku melanjutkan penjelajahan kami dengan memasuki gua Jepang yang terletak tak jauh dari lokasi permandian air panas. Goa Jepang disini hanyalah berupa lubang di dinding tebing sedalam kira2 20 meter. Jadi sama sekali ga’ menarik. Apalagi lantainya penuh batu-batu besar yang bikin susah lewat, dan ga’ ada cahaya sama sekali. Jadi kalau mau masuk kesana, sebaiknya bawa senter atau penerangan lainnya. Cahaya dari luar paling hanya mampu menerangi sampai 3 meter dari pintu Goa.
Setelah puas berjalan-jalan aku dan teman-temanku bermain air di sungai kecil samping kolam renang. Walaupun ga’ sempet renang tapi tetep bisa ngerasain hangatnya air pemandian yang berasal dari mata air gunung Arjuno. Setelah puas aku dan teman-temanku mencicipi jajanan disana yaitu tape ketan hitam dan badrek. Badrek adalah air ketan hitam 1 liternya dijual seharga Rp. 5000,- tapi bisa dapet lebih murah kalo bisa nawar he5x
Sekitar 13.00 aku dan teman-temanku pulang tak lupa berfoto ria di jembatan dekat Cangar. Perjalanan belum berakhir, aku dan teman-temanku berhunting duren-ria di Sidoarjo, selain makan di tempat tak lupa juga kita membeli beberapa buah untuk keluarga tercinta,. Setelah melewati hadangan hujan lebat sepanjang Sidoarjo-Surabaya akhirnya sampai dirumah juga. Capek sih tapi tetap semangat langsung mendukung PERSEBAYA vs PERSIB, puji Tuhan persebaya menang 2-1, tidur nyenyak dan mimpi indah …
setahuku 17 februari 2010 M itu hari RABO, kalo 17 Februari hari Minggu itu kalender IMLEK ya...
BalasHapussalah ketik ding 14 Februari he5x
BalasHapus